Setiap hari Jumat, halaman Balai Desa Mutih Wetan di Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, menjadi pusat aktivitas yang dinamis dan penuh semangat. Pada pukul 08.00 pagi, ibu-ibu desa dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara berkumpul untuk mengikuti senam pagi yang telah menjadi agenda rutin. Kegiatan senam pagi ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kebugaran fisik, tetapi juga mempererat rasa kebersamaan antara warga dan para mahasiswa.
Senam pagi yang diadakan setiap pekan ini telah menjadi kegiatan yang sangat dinantikan oleh masyarakat setempat. Dengan latar belakang desa yang asri, suasana pagi yang segar, dan semangat yang terpancar dari para peserta, kegiatan ini selalu diwarnai dengan antusiasme yang tinggi. Ibu-ibu desa, yang merupakan tulang punggung kegiatan ini, terlihat selalu bersemangat, mengenakan pakaian olahraga berwarna cerah yang menambah semarak suasana.
Para peserta KKN dari UNISNU pun tak kalah antusias. Mereka tidak hanya mengikuti senam, tetapi juga membantu dalam mengoordinasikan jalannya kegiatan. Kehadiran mereka di tengah-tengah masyarakat memberikan warna tersendiri, menciptakan interaksi yang positif dan memperkuat hubungan antara akademisi dan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk lebih mengenal kehidupan di pedesaan dan berbaur dengan masyarakat setempat.
Kegiatan senam ini dimulai dengan pemanasan ringan, diikuti dengan gerakan-gerakan senam yang dipandu oleh instruktur yang berpengalaman. Setiap gerakan dirancang agar mudah diikuti oleh semua peserta, termasuk oleh mereka yang mungkin tidak terbiasa dengan aktivitas fisik yang intens. Musik yang enerjik dan menggugah semangat mengiringi setiap gerakan, menciptakan suasana yang penuh kegembiraan dan kebersamaan.
Tidak hanya menyehatkan tubuh, senam pagi ini juga menjadi ajang silaturahmi. Selepas senam, para peserta biasanya meluangkan waktu untuk berbincang-bincang, bertukar cerita, dan saling berbagi pengalaman. Momen-momen ini mempererat ikatan sosial antar warga dan mahasiswa, menjadikan senam pagi lebih dari sekadar kegiatan olahraga, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkuat rasa solidaritas dan kekeluargaan.
Seiring berjalannya waktu, senam pagi di Desa Mutih Wetan ini telah menunjukkan dampak positif bagi kesehatan masyarakat. Banyak peserta yang merasakan peningkatan kebugaran tubuh, lebih berenergi dalam menjalani aktivitas sehari-hari, serta memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Hal ini tentu saja menjadi motivasi bagi semua pihak untuk terus melanjutkan kegiatan ini secara konsisten.
Dukungan dari pemerintah desa dan kecamatan juga sangat signifikan dalam memastikan kelancaran kegiatan ini. Mereka menyediakan fasilitas, seperti sound system, perlengkapan senam, dan tempat yang nyaman, sehingga senam pagi dapat berlangsung dengan baik. Kerjasama antara masyarakat, mahasiswa, dan pemerintah desa ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi yang baik dapat menghasilkan kegiatan yang bermanfaat bagi banyak pihak.
Kegiatan senam pagi di Desa Mutih Wetan ini juga mendapat perhatian dari pihak luar. Beberapa kali, media lokal meliput kegiatan ini, menyoroti dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat. Hal ini semakin memotivasi para peserta untuk terus berpartisipasi dan menjaga semangat dalam mengikuti senam setiap minggunya.
Tak hanya itu, senam pagi ini juga mulai menginspirasi desa-desa tetangga untuk mengadakan kegiatan serupa. Desa-desa lain melihat bagaimana senam pagi ini mampu menjadi motor penggerak bagi kesehatan dan kebersamaan warga. Beberapa desa bahkan mulai mengirimkan perwakilannya untuk belajar dan mengamati bagaimana kegiatan ini dikelola, dengan harapan dapat menerapkannya di tempat mereka.
Kehadiran mahasiswa KKN dari UNISNU di tengah-tengah kegiatan ini juga memberikan dampak yang sangat positif. Mereka tidak hanya belajar dari masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi nyata, seperti memberikan penyuluhan tentang kesehatan, membantu dalam organisasi kegiatan, dan bahkan menjadi penggerak semangat bagi warga desa. Pengalaman ini tentunya menjadi bagian penting dari pembelajaran mereka selama menjalani KKN.
Pada akhirnya, senam pagi yang rutin diadakan setiap hari Jumat ini menjadi simbol dari kebersamaan dan komitmen terhadap kesehatan di Desa Mutih Wetan. Setiap gerakan, setiap tawa, dan setiap interaksi yang terjadi di sana menjadi cermin dari semangat gotong royong yang masih kuat terjaga di tengah masyarakat. Kegiatan ini diharapkan terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk menanamkan pentingnya kebugaran dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan terus berjalannya kegiatan ini, Desa Mutih Wetan tidak hanya menjadi tempat yang sehat dan bugar, tetapi juga menjadi desa yang penuh dengan kehangatan, kebersamaan, dan semangat untuk terus maju bersama.